Peneliti Klaim Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Percepat Pertumbuhan Kanker
07-May-2014
Kualitas tidur yang buruk tidak hanya berpengaruh pada emosi saja. Parahnya kualitas tidur malam hari ternyata memiliki dampak kesehatan yang lebih jauh. Ilmuwan mengklaim, gagal mendapat tidur malam yang berkualitas bisa membuat kanker semakin agresif dan pertumbuhannya kian cepat.
Hanya dalam empat minggu saja, tidur malam yang buruk karena sering terbangun dapat menimbulkan perbedaan yang nyata. Demikian klaim peneliti Amerika yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Cancer Research.
Mengapa kualitas tidur yang buruk dapat memperparah kanker? Peneliti yakin penyebabnya adalah karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Akibatnya kemampuan imun untuk mengendalikan atau mengontrol sel kanker menjadi berkurang. Demikian dilansir Daily Mail dan ditulis pada Sabtu (1/2/2014).
Ilmuwan dalam penelitian itu bereksperimen menggunakan tikus hasil rekayasa genetika yang telah diberi suntikan sel tumor. Saat tikus-tikus itu tidur, separuh kandang diberi gangguan tiap dua menit sekali. Sedang separuh yang lain tidak diberi gangguan.
Empat minggu kemudian, ilmuwan menemukan bahwa tikus yang tidurnya terganggu memiliki tumor dua kali lebih besar dibanding tikus yang tertidur lelap. Studi ini merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa buruknya kualitas tidur berefek langsung pada pertumbuhan dan serangan tumor.
"Tidur yang terfragmentasi mengubah kinerja sistem kekebalan tubuh terkait kanker sehingga membuat penyakit ini lebih agresif, " ungkap David Gozal, kepala dokter anak di University of Chicago Comer Children’s Hospital, yang juga pimpinan penelitian.
Mereka yang berusia paruh baya atau lebih tua harus lebih berhati-hati. Pasalnya pada usia itu, seseorang lebih rentan terkena kanker sekaligus gangguan tidur. Kanker dapat berkembang lebih cepat dan lebih agresif jika pasien tidak mendapat cukup tidur. "Untungnya studi kami juga menunjukkan target pengobatan yang potensial," imbuh Gozal.
Berdasarkan studinya, Gozal berpesan agar setiap orang mengupayakan kualitas tidur yang terbaik. Kini banyak orang dewasa yang mengalami gangguan tidur. Di Amerika misalnya, diestimasikan ada 70 juta orang yang menderita gangguan tidur kronis.