Telp.: (0542) 421481   Email: dkk_bppn@balikpapan.go.id

Responsive image
PENGUMUMAN DKK BALIKPAPAN
  • Inovasi Gempita Mobile Raih Juara 2 Sinopadik 2023 JIK
  • Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-59. "TRANSFORMASI KESEHATAN UNTUK INDONESIA MAJU
  • Cegah Diabetes, Dinkes Balikpapan Luncurkan Inovasi dan Website ‘Behimat Gula’
  • Pemkot Kota Balikpapan Me-Lounching SI-YANKES

Kasus DBD Terus Bertambah, Korban Meninggal Capai 20 Jiwa.

27-Aug-2016

BALIKPAPAN  -  Korban meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali bertambah. Dua orang dinyatakan meregang nyawa selama 2016 ini. Sampai Jumat (26/8) kemarin, total korban menjadi 20 jiwa. Data terakhir Dinas Kesehatan Kota beberapa waktu lalu, masih terdapat 18 orang yang meninggal.

Dua korban baru DBD, salah satunya adalah anak usia 7 tahun di daerah Kelurahan Karang Rejo.

 

Sekretaris DKK, Suheriyono mengatakan, baru-baru ini telah bertambah korban meninggal akibat DBD. Semakin hari kasus tersebut semakin meningkat. Saat ini telah tercatat sebanyak 3.048 kasus dengan total korban sebanyak 20 jiwa. Ia menhimbau warga terus melakukan pemberantasan jentik nyamuk agar terhindar dari wabah penyakit DBD di lingkungan warga.

 

"Terakhir di Karang Rejo meninggalnya di RS Kanudjoso. Yang ke 20 ini baru sekitar tiga harian. Pesan kami, kordinasi supaya membantu dalam pemberantasan jentik sebelum jadi nyamuk," ujar Suheriyono saat ditemui di aula rumah jabatan walikota, Jumat, (26/8).

 

Ia juga mengimbau orang tua apabila ada anaknya mengalami sakit panas untuk segera melakukan pemeriksaan di puskesmas. Terlambat memeriksakan anak yang kena penyakit DBD bisa berakibat fatal.

 

"Kalau perlu diperiksa di laboratorium apakah positif DBD. Karena kemarin itu kebanyakan lambat, panas tiga hari baru periksa. Hasilnya positif DBD, sekarang kalau bisa satu hari langsung diperiksakan," jelasnya.

 

Saat disinggung tingkat kasus yang tergolong masuk dalam kategori kejadian luar biasa Suheriyono mengaku sangat khawatir. Pihaknya tiada henti-hentinya meminta warga agar sadar dalam menerapkan pola hidup sehat. "Dari awal kita sudah khawatir,” tandasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Ester Vonny menyatakan hal yang sama.

 

 

 

Ia mengungkapkan, tahun ini kasus DBD bakal berlangsung sepanjang tahun. Padahal secara teori, penderita meningkat pada akhir tahun dan mengalami puncaknya awal tahun. “Bahkan saat ini tak satu pun kelurahan yang bebas dari kasus penyakit DBD. Endemis di seluruh kelurahan ada,” terangnya.

 

Dari keseluruhan, kata dia, beberapa kelurahan menyumbang angka penderita DBD terbanyak, yakni Kelurahan Sepinggan, Manggar, Gunung Bahagia, Damai, Karang Rejo, Muara Rapak, Gunung Samarinda, Batu Ampar, dan Graha Indah. Namun, sayang Ester enggan merinci jumlah penderita masing-masing kelurahan.

 

Vonny menjelaskan, DBD biasanya diawali dengan demam pada penderita. Bila ada yang demikian, warga wajib waspada. Diskes mengimbau masyarakat yang mengalami demam tak kunjung sembuh, diharapkan memeriksa ke puskesmas. “Balikpapan ada 27 puskesmas. Jadi jauh dari rumah bukan alasan lagi,” paparnya.

 

Menurutnya, puskesmas  juga selalu mengimbau pasien yang datang pada hari pertama demam. Mereka diminta menyampaikan tanda-tanda bahaya gejala demam berdarah. Misalkan, menyebutkan panas anaknya turun tapi makin lemas kemudian sakit perut pada ulu hati. Ini merupakan tanda mau shock. Selain itu, ujung jari penderita juga dingin. Jika hal itu terjadi harus segera dibawa ke rumah sakit.

 

Ia berharap masyarakat sadar dengan lingkungannya dan mencegah kembali penyakit DBD.

 

“Mencegah lebih baik daripada mengobati,” pintanya.

 

Vonny mengungkapkan, mencegah DBD dengan cara menguras, mengubur, menutup, dan menaburkan larvasida. Obat pembunuh larva ini bisa ditabur ulang tiap tiga bulan sekali di penampungan air.

“Bahkan sebelum tiga bulan, bila tampungan air sudah dibersihkan harus ditabur ulang, karena larvasida menempel di dinding,” jelasnya. (Sumber : balikpapan.prokal.co)

Polling

Bagaimana pendapat Anda tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas?

  Bagus
  Cukup
  Buruk

 

 

Buku Tamu


Buku Tamu | Kirim Pesan

Pesan terbaru
Melamar

Pengirim: RIYANTO HASAN
Email: *****@gmail.com
ada penerimaan pegawai non pns untuk formasi SKM kah?...